Misteri Lailatul Qadar: Kapan Terjadi dan Bagaimana Meraihnya?
Malam Lailatul Qadar dan Waktu yang Paling Utama untuk Mencarinya
Lailatul Qadar adalah malam yang sangat mulia dan lebih baik dari seribu bulan. Malam ini terjadi pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, sebagaimana sabda Nabi Muhammad ﷺ:
تحروا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان
“Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Malam Lailatul Qadar Lebih Dekat di Malam-Malam Ganjil
Dalam sepuluh malam terakhir, malam-malam ganjil lebih berpotensi menjadi Lailatul Qadar dibandingkan malam-malam genap. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sabda Nabi Muhammad ﷺ:
تحروا ليلة القدر في الوتر من العشر الأواخر من رمضان
“Carilah Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.” (HR. Bukhari)
Selain itu, malam-malam tujuh hari terakhir memiliki kemungkinan lebih besar menjadi Lailatul Qadar. Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, dikisahkan bahwa beberapa sahabat Nabi ﷺ bermimpi melihat Lailatul Qadar terjadi pada tujuh malam terakhir Ramadan. Lalu, Nabi ﷺ bersabda:
أرى رؤياكم قد تواطأت في السبع الأواخر، فمن كان متحربها فليتحرها في السبع الأواخر
“Aku melihat bahwa mimpi kalian semua bertepatan pada tujuh malam terakhir. Maka barang siapa yang ingin mencarinya, carilah di tujuh malam terakhir.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat Muslim disebutkan pula bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
التمسوها في العشر الأواخر – يعني ليلة القدر - فإن ضعف أحدكم أو عجز فلا يغلبن على السبع البواقي
“Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir. Jika salah seorang di antara kalian lemah atau tidak mampu, maka jangan sampai terlewat pada tujuh malam yang tersisa.”
Malam 27 Ramadan: Malam yang Paling Banyak Diyakini
Di antara malam-malam ganjil, malam ke-27 Ramadan sering dianggap sebagai malam yang paling berpotensi menjadi Lailatul Qadar. Hal ini berdasarkan perkataan Ubay bin Ka‘ab radhiyallahu ‘anhu:
واللهِ، لَأَعْلَمُ أي ليلة، هي الليلة التي أمرنا رسول الله ﷺ بقيامها، هي ليلة سبع وعشرين
“Demi Allah, aku tahu malam apakah itu. Malam itu adalah malam yang diperintahkan Rasulullah ﷺ untuk menghidupkannya, yaitu malam ke-27.” (HR. Muslim)
Namun, meskipun malam ke-27 sering dianggap sebagai Lailatul Qadar, tidak ada kepastian bahwa malam itu selalu menjadi Lailatul Qadar setiap tahun. Malam ini bisa berpindah-pindah sesuai dengan kehendak dan hikmah Allah ﷻ. Terdapat riwayat yang menyebutkan bahwa Lailatul Qadar pernah terjadi pada malam ke-21, dan di tahun lain pada malam ke-23.
Kesimpulan: Menghidupkan Seluruh Sepuluh Malam Terakhir
Imam Ibnu Hajar rahimahullah berkata:
أرجح الأقوال أنها في وتر من العشر الأخير، وأنها تنتقل
“Pendapat yang paling kuat adalah bahwa Lailatul Qadar terjadi pada malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir, dan malam itu berpindah-pindah setiap tahunnya.”
Oleh karena itu, cara yang paling aman bagi seorang Muslim adalah dengan menghidupkan seluruh sepuluh malam terakhir Ramadan dengan ibadah, baik pada malam ganjil maupun genap. Hal ini juga mengantisipasi kemungkinan kesalahan dalam penetapan awal Ramadan, yang dapat memengaruhi perhitungan malam-malam ganjil dan genap.
Dengan demikian, siapa saja yang beribadah dengan sungguh-sungguh pada sepuluh malam terakhir Ramadan, maka ia pasti mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar, insyaAllah. Wallahu a‘lam.
Dr. Sirajul Yani, M.H.I
Posting Komentar untuk "Misteri Lailatul Qadar: Kapan Terjadi dan Bagaimana Meraihnya?"
Santun dalam berkomentar, cermin pribadi anda