Menghidupkan Ramadan dengan Ikhlas dan Ibadah yang Sempurna
Menghidupkan Ramadan dengan Ikhlas dan Ibadah yang Sempurna
Ramadan bukan sekadar bulan puasa, tetapi juga bulan yang penuh dengan keberkahan, pengampunan, dan pahala yang berlipat ganda. Rasulullah ﷺ selalu mengingatkan para sahabatnya untuk beribadah dengan penuh keikhlasan dan hanya mengharapkan pahala dari Allah.
1. Keutamaan Ikhlas dalam Puasa dan Qiyam
Rasulullah ﷺ bersabda:
من صام رمضان إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه
"Barang siapa yang berpuasa Ramadan dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari & Muslim)
Demikian pula dengan salat malam:
من قام رمضان إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم مِنْ ذَنْبه
"Barang siapa yang mengerjakan qiyam Ramadan dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari & Muslim)
Dan yang lebih istimewa lagi:
من قام ليلة القدر إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه
"Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadr dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari & Muslim)
Maka, orang yang berpuasa dan mendirikan salat malam di bulan Ramadan dengan penuh keimanan serta harapan akan pahala dari Allah, akan mendapatkan ampunan-Nya. Hakikatnya, mereka menjalankan ibadah ini dengan penuh keinginan terhadap ganjarannya, hati yang ridha, dan tidak merasa terbebani oleh puasanya maupun lamanya qiyam.
Betapa rugi jika kita merasa berat menjalankan ibadah Ramadan, dan betapa besar kerugian jika kita malas dalam melaksanakan salat dan qiyam.
2. Ramadan: Bulan Keistimewaan dan Perubahan
Rasulullah ﷺ menjadikan Ramadan sebagai bulan ibadah yang lebih istimewa daripada bulan lainnya. Mengapa demikian? Karena Allah telah memberikan keutamaan luar biasa bagi bulan ini:
✅ Pahala Berlipat Ganda
Dalam hadis qudsi, Allah berfirman:
كل عمل ابن آدم يضاعف، الحسنة بعشرة أمثالها إلى سبعمائة ضعف، قال الله عز وجل : إلَّا الصوم ؛ فإنه لي، وأنا أجزي به
"Setiap amal kebaikan anak Adam dilipatgandakan menjadi sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalasnya." (HR. Bukhari & Muslim)
✅ Setan Dibelenggu, Malaikat Dikirim
Di bulan ini, Allah mengubah tatanan dunia: setan-setan dibelenggu agar tidak menggoda manusia, dan para malaikat turun untuk membawa keberkahan.
✅ Surga Dibuka, Neraka Ditutup
Dalam hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
هذا رمضان قد جاءكم، تفتح فيه أبواب الجنة، وتغلق فيه أبواب النار، وتسلسل فيه الشياطين
"Ramadan telah datang kepada kalian. Pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu." (HR. Bukhari & Muslim)
3. Jangan Sampai Ramadan Berlalu Tanpa Ampunan!
Ada dua golongan manusia di Ramadan: mereka yang semakin dekat dengan surga, dan mereka yang justru mendapat doa keburukan dari malaikat Jibril.
Diriwayatkan dari Malik bin Al-Huwairits رضي الله عنه,
صعد رسول الله ﷺ المنبر، فلما رقي عتبة قال : «آمين»، ثم رقي عتبة أخرى، فقال: «آمين»، ثم رقي عتبة ثالثة، فقال: «آمين»، ثم قال: «أتاني جبريل فقال : يا محمد، من أدرك رمضان فلم يغفر له فأبعده الله. قلت: آمين . قال : ومن أدرك والديه أو أحدهما فدخل النار فأبعده الله . قلت : آمين. فقال : ومَنْ ذُكرت عنده فلم يصل عليك فأبعده الله . قل : آمين. فقلت : آمين، ومَنْ أبعده الله هلك
bahwa Rasulullah ﷺ naik ke mimbar, lalu saat menaiki anak tangga pertama, beliau berkata: "Amin."
Kemudian pada anak tangga kedua, beliau berkata: "Amin."
Pada anak tangga ketiga, beliau kembali berkata: "Amin."
Lalu beliau menjelaskan:
"Jibril datang kepadaku dan berkata: ‘Wahai Muhammad, siapa yang mendapati bulan Ramadan namun tidak mendapatkan ampunan, maka ia akan dijauhkan dari rahmat Allah.’ Aku pun berkata: Amin. Kemudian Jibril berkata: ‘Siapa yang masih memiliki orang tua, namun tidak berbakti kepada mereka sehingga masuk neraka, maka ia akan dijauhkan dari rahmat Allah.’ Aku pun berkata: Amin. Kemudian Jibril berkata: ‘Siapa yang disebut namamu di sisinya, namun ia tidak bershalawat kepadamu, maka ia akan dijauhkan dari rahmat Allah.’ Aku pun berkata: Amin." (HR. Ahmad)
Siapa yang dijauhkan dari rahmat Allah, maka sungguh ia telah binasa!
Kesimpulan: Masuki Ramadan dengan Kesungguhan!
Ramadan adalah kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan. Jangan sampai kita hanya berpuasa secara lahiriah tanpa mendapatkan ampunan dari Allah. Mari jadikan Ramadan sebagai momen untuk meningkatkan ibadah, memperbanyak doa, dan mendekatkan diri kepada Allah dengan penuh harapan dan keyakinan.
Dr. Sirajul Yani, M.H.I
Post a Comment for "Menghidupkan Ramadan dengan Ikhlas dan Ibadah yang Sempurna"
Santun dalam berkomentar, cermin pribadi anda