Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Malam Lailatul Qadr: Tanda-tandanya, dan Doa yang Dianjurkan

Malam Lailatul Qadr: Tanda-tandanya, dan Doa yang Dianjurkan

Malam Lailatul Qadr: Keutamaannya, Tanda-tandanya, dan Doa yang Dianjurkan

Keutamaan Malam Lailatul Qadr

Malam Lailatul Qadr adalah malam yang penuh keberkahan dan lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang beribadah dengan ikhlas kepada Allah dalam sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, maka ia berpeluang besar mendapatkan malam tersebut, baik ia menyadarinya atau tidak. Namun, ada sebagian kaum mukminin yang Allah beri karunia untuk mengetahui malam Lailatul Qadr pada tahun tertentu.

Diriwayatkan dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau bertanya kepada Rasulullah ﷺ: "Ya Rasulullah, jika aku mengetahui malam Lailatul Qadr, apa yang harus aku ucapkan?", Maka Nabi ﷺ bersabda:
"Katakanlah:
اللّٰهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي"
(Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni). (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh Al-Albani)

Hadis ini menunjukkan bahwa seorang mukmin dapat mengetahui malam Lailatul Qadr, meskipun tidak dengan kepastian mutlak. Rasulullah ﷺ tidak menolak kemungkinan bahwa seseorang bisa merasakan keberkahan malam tersebut.

Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadr

Malam Lailatul Qadr memiliki tanda-tanda yang bisa dikenali oleh sebagian kaum mukminin. Namun, tanda-tanda ini tidak boleh membuat seseorang merasa sombong atau lalai dari terus mencarinya di sepuluh malam terakhir Ramadan.

1. Tanda-tanda Spiritual (Alamiah dalam Jiwa)

o Seorang mukmin akan merasakan kelapangan hati dan ketenangan jiwa.
o Ia akan merasa lebih bersemangat dalam beribadah dibanding malam-malam lainnya.
o Malam tersebut dipenuhi dengan kedamaian, sesuai dengan firman Allah:
"سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ."
"Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr: 5)

2. Tanda-tanda Alamiah

o Malamnya terasa sejuk, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
o Udara dan suasana malamnya terasa tenang dan nyaman.
o Di pagi harinya, matahari terbit dalam keadaan redup, tidak bersinar terik seperti biasanya.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhuma, Nabi ﷺ bersabda:
"لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةٌ طَلْقَةٌ، لَا حَارَّةٌ وَلَا بَارِدَةٌ، تُصْبِحُ الشَّمْسُ يَوْمَهَا حَمْرَاءَ ضَعِيفَةً."
"Malam Lailatul Qadr adalah malam yang cerah, tidak panas dan tidak dingin. Pada pagi harinya, matahari terbit dengan cahaya yang redup." (HR. Ibnu Khuzaimah, dishahihkan oleh Al-Albani)

Kesaksian Para Sahabat tentang Malam Lailatul Qadr

Dari Ubay bin Ka'b radhiyallahu 'anhu, beliau berkata:
"وَاللَّهِ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ! إِنَّهَا لَفِي رَمَضَانَ، وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْلَمُ أَيُّ لَيْلَةٍ هِيَ. هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ ﷺ بِقِيَامِهَا، وَهِيَ لَيْلَةُ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ."
"Demi Allah yang tidak ada ilah selain Dia! Sungguh, malam itu ada di bulan Ramadan, dan aku mengetahui malam mana itu. Itu adalah malam yang diperintahkan oleh Rasulullah ﷺ untuk kita menghidupkannya, yaitu malam ke-27." (HR. Muslim)

Ketika Ubay bin Ka'b radhiyallahu 'anhu ditanya apa tanda malam tersebut, beliau menjawab:
"وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا."
"Tanda-tandanya adalah matahari terbit pada pagi harinya dalam keadaan putih tanpa sinar yang menyilaukan." (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain disebutkan:
"تُصْبِحُ الشَّمْسُ صَبِيحَةَ تِلْكَ اللَّيْلَةِ مِثْلَ الطَّسْتِ، لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ حَتَّى تَرْتَفِعَ."
"Matahari di pagi harinya terbit seperti bejana (bulat sempurna) tanpa sinar yang menyilaukan sampai naik ke langit." (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Al-Albani)

Jadi, Malam Lailatul Qadr adalah malam yang penuh keberkahan dan keutamaan. Seorang mukmin dianjurkan untuk mencarinya di sepuluh malam terakhir Ramadan, khususnya pada malam-malam ganjil. Bagi mereka yang mendapatkannya, baik disadari maupun tidak, tetap akan mendapatkan pahala yang besar. Oleh karena itu, hendaknya kita memperbanyak ibadah, doa, dan dzikir pada malam-malam tersebut, serta membaca doa yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ:
اللّٰهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
(Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni).

Prof. Dr. Sulaiman Ar-Ruhaily

Posting Komentar untuk "Malam Lailatul Qadr: Tanda-tandanya, dan Doa yang Dianjurkan"