Keutamaan Menetapkan Niat Puasa di Malam Hari
Keutamaan Menetapkan Niat Puasa di Malam Hari
Dalam Islam, niat merupakan salah satu syarat sahnya ibadah, termasuk puasa. Rasulullah ﷺ menegaskan pentingnya menetapkan niat berpuasa sebelum fajar. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Hafshah radhiyallahu 'anha, beliau berkata: "Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ لم يبيت الصيام قبل الفجر فلا صيام له
‘Barang siapa yang tidak menetapkan niat puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya.’”
(HR. Abu Dawud)
Dalam riwayat lain disebutkan dengan lafaz:
من لم يجمع الصيام قبل الفجر فلا صيام له
"Barang siapa yang tidak berniat untuk berpuasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya.”
(HR. Abu Dawud)
Makna Niat dalam Puasa
Berkata Syaikh Ibn Jibrin rahimahullah:
النية هي عزم القلب على فعل الصيام، وذلك ملازم لكل مسلم يعلم أن شهر رمضان قد فرض الله صيامه، فيكفي من تبييت النية معرفته بهذه الفرضية والتزامه لذلك، ويكفي أيضاً تحديث نفسه بأنه سوف يصوم غداً إذا لم يكن له عذر، ويكفي أيضاً تناوله لطعام السحور بهذه النية، ولا حاجة إلى أن يتلفظ بالنية للصوم أو لغيره من العبادات، فالنية محلها القلب
Niat adalah tekad hati untuk melaksanakan puasa. Hal ini secara otomatis ada pada setiap Muslim yang mengetahui bahwa Allah telah mewajibkan puasa di bulan Ramadan. Maka, seseorang sudah dianggap menetapkan niat puasanya jika ia menyadari kewajiban tersebut dan berkomitmen untuk melaksanakannya. Selain itu, cukup bagi seseorang untuk berniat dengan membayangkan dalam hatinya bahwa ia akan berpuasa keesokan harinya selama tidak ada uzur. Bahkan, makan sahur dengan tujuan menjalankan puasa juga sudah dianggap sebagai bentuk niat. Tidak perlu melafalkan niat, baik untuk puasa maupun ibadah lainnya, karena niat tempatnya di dalam hati. (Mauqi’ Syaikh, Pertanyaan ke 9159).
Syaikh menjelaskan, bahwa niat adalah tekad hati untuk melaksanakan ibadah puasa. Hal ini secara alami melekat pada setiap Muslim yang mengetahui bahwa puasa Ramadan adalah kewajiban yang telah diperintahkan oleh Allah ﷻ.
Beliau juga menjelaskan bahwa niat dapat terpenuhi dengan beberapa cara:
1. Kesadaran akan kewajiban puasa Ramadan, yaitu dengan memahami bahwa puasa adalah rukun Islam yang harus dilaksanakan.
2. Mengungkapkan tekad dalam hati, misalnya dengan berkeinginan kuat untuk berpuasa keesokan harinya jika tidak ada uzur.
3. Melakukan sahur, karena tindakan ini menunjukkan persiapan seseorang untuk menjalankan puasa.
Tidak Perlu Melafalkan Niat
Syaikh Ibn Jibrin juga menegaskan bahwa tidak ada keharusan untuk melafalkan niat, baik untuk puasa maupun ibadah lainnya. Sebab, niat adalah amalan hati dan tidak perlu diucapkan secara lisan.
Berdasarkan penjelasan di atas, menetapkan niat puasa di malam hari sudah tercapai dengan adanya tekad untuk berpuasa di bulan Ramadan. Seorang Muslim yang telah mengetahui kewajiban puasa dan berkomitmen untuk menjalankannya sudah dianggap memiliki niat. Oleh karena itu, tidak perlu ada kekhawatiran berlebihan mengenai niat, karena Islam adalah agama yang memudahkan umatnya dalam beribadah. Wallahu a‘lam.
Dr. Sirajul Yani, M.H.I
Post a Comment for "Keutamaan Menetapkan Niat Puasa di Malam Hari"
Santun dalam berkomentar, cermin pribadi anda