Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

(Khutbah Jum'at) Memperbaiki Hati

(Khutbah Jum'at) Memperbaiki Hati

Khutbah Jumat: "Memperbaiki Hati"

Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al Badr

Khutbah Pertama:
الحمد لله حمدا كثيراً طيباً مباركاً فيه ، وأثني على الله الخير كله لا أحصي ثناء عليه هو كما أثنى على نفسه ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله ؛ صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه أجمعين وسلم تسليماً كثيرا .
Segala puji bagi Allah, pujian yang banyak, baik, dan penuh berkah. Aku memuji Allah dengan segala kebaikan, tidak dapat menghitung pujian-Nya, Dia sebagaimana memuji diri-Nya sendiri. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Semoga Allah senantiasa memberikan shalawat dan salam kepada beliau, keluarga, dan seluruh sahabatnya.

Amma ba’du. Wahai hamba-hamba Allah, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan sadarilah bahwa Allah selalu mengawasi setiap gerakan kita, Dia mendengar dan melihat kita.

Ketahuilah, semoga Allah merahmati kalian, bahwa salah satu hal yang paling penting bagi seorang Muslim adalah memperbaiki dan menjaga hatinya yang berada di dalam dadanya. Sesungguhnya hati adalah pusat dari segala amal dan gerakan tubuh. Jika hati baik, maka seluruh tubuh akan baik, dan jika hati rusak, maka seluruh tubuh akan rusak. Rasulullah ﷺ sangat memperhatikan perbaikan hati dan memberikan perhatian besar terhadapnya. Beliau ﷺ juga sering kali menekankan hal ini dalam banyak hadits dan doa-doa beliau. Beliau ﷺ berdoa:
اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا
"Ya Allah, jadikan dalam hatiku cahaya," dan juga berdoa:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyuk," serta:
اللَّهُمَّ نَقِّ قَلْبِي مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ
"Ya Allah, bersihkan hatiku dari dosa sebagaimana Engkau membersihkan pakaian putih dari kotoran." Beliau juga sering berdoa:
اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا
"Ya Allah, berikan kepada jiwaku ketakwaannya, dan sucikan ia, karena Engkau adalah sebaik-baik Dzat yang menyucikannya, Engkau adalah pelindung dan pemiliknya," serta:
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
"Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku dalam agama-Mu." Terdapat banyak lagi doa-doa dan hadits-hadits dalam makna ini.

Wahai hamba-hamba Allah, setiap Muslim wajib memperhatikan dan memperbaiki hatinya, serta membersihkannya dengan menjaga penampilan lahirnya. Karena, wahai hamba-hamba Allah, tidak ada arti dari kebaikan penampilan lahir jika hati seseorang rusak. Ketika seorang Muslim memperbaiki hatinya dengan amal yang baik, keikhlasan, kejujuran, dan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya ﷺ, maka anggota tubuhnya akan mengikuti dan penampilan lahirnya juga akan baik, sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari An-Nu'man bin Basyir radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
"Ketahuilah, bahwa di dalam tubuh terdapat segumpal daging. Jika daging itu baik, maka seluruh tubuh akan baik; dan jika daging itu rusak, maka seluruh tubuh akan rusak. Ketahuilah, itu adalah hati."

Wahai hamba-hamba Allah, hati tidak pernah kosong dari pikiran, baik dalam urusan akhirat dan kebahagiaannya, urusan dunia dan kehidupannya, maupun dalam bisikan-bisikan yang batil dan harapan-harapan yang palsu. Barang siapa yang ingin memperbaiki hatinya, hendaklah dia mengisi pikirannya dengan apa yang membawa kebaikan dan kebahagiaan yang nyata. Dalam urusan ilmu dan pengetahuan, isi hatinya dengan pengetahuan tentang kewajiban tauhid dan hak-haknya, tentang kematian dan apa yang akan terjadi setelahnya hingga masuk ke surga atau neraka, serta tentang berbagai penyakit amal dan cara mencegahnya. Dalam urusan keinginan dan tekad, isi hatinya dengan keinginan untuk melakukan apa yang bermanfaat dan menghindari apa yang berbahaya. Dengan demikian, pikiran seseorang akan sehat, hatinya akan bersih, dan penuh dengan kebaikan dan kesucian.

Wahai hamba-hamba Allah, bantuan terbesar bagi seseorang dalam hal ini adalah dengan memperbanyak bukti-bukti yang bermanfaat di dalam hatinya, sehingga hubungan hatinya dengan Allah menjadi lebih kuat, keyakinannya bertambah, imannya sempurna, dan hubungannya dengan Allah semakin erat. Bukti-bukti dalam hal ini sangat banyak, dan salah satu yang terpenting adalah: Ketika seorang Muslim menyadari betapa dunia ini hina, tidak dapat diandalkan, penuh ketidaksetiaan, rekan-rekannya rendah, dan betapa cepatnya dunia berlalu. Ketika hati seseorang menyadari hal ini, maka hatinya akan berpaling dari dunia dan mulai mencari akhirat. Saat itu, hati akan menyaksikan akhirat yang kekal, di mana para penghuninya tidak akan pernah meninggalkannya. Itu adalah tempat tinggal yang abadi, tempat akhir perjalanan.

Kemudian, hati akan menyaksikan neraka dengan nyala apinya, kedalamannya, panasnya, dan siksa yang berat bagi para penghuninya. Dia akan membayangkan mereka diseret ke dalamnya dengan wajah hitam, mata biru, dan rantai di leher mereka. Ketika mereka tiba di neraka, pintu-pintunya dibuka di depan mereka dan mereka melihat pemandangan yang mengerikan itu, hati mereka terputus oleh penyesalan dan kesedihan. Ketika hati seseorang menyaksikan ini, dia akan meninggalkan dosa dan maksiat, mengikuti hawa nafsu, dan mengenakan pakaian ketakutan dan kehati-hatian. Kekuatan penglihatan ini akan menentukan sejauh mana seseorang menjauhi dosa dan pelanggaran.

Setelah itu, hati akan menyaksikan surga dan apa yang telah Allah siapkan untuk para penghuninya, yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia. Lebih dari itu, Allah menggambarkan kenikmatan yang terperinci dalam hadits yang menjamin kenikmatan tertinggi dari makanan, minuman, pakaian, dan kebahagiaan. Hati akan melihat surga sebagai tempat yang penuh dengan kenikmatan yang abadi. Tanahnya dari kesturi, kerikilnya dari mutiara, bangunannya dari bata emas dan perak, minumannya lebih manis dari madu, lebih harum dari kesturi, lebih sejuk dari kapur barus, dan lebih lezat dari jahe. Para wanita penghuninya, jika salah satu dari mereka menampakkan wajahnya di dunia ini, maka wajahnya akan lebih cerah dari matahari. Pakaian mereka terbuat dari sutra, pelayan mereka seperti mutiara yang berserakan, buah-buahan mereka tidak pernah habis dan tidak ada yang melarangnya. Tempat duduk mereka tinggi, makanan mereka adalah daging burung sesuai keinginan mereka, minuman mereka adalah khamr yang tidak memabukkan dan tidak menyebabkan pusing, buah-buahan mereka adalah apa yang mereka pilih, dan mereka ditemani oleh bidadari yang seperti mutiara yang tersembunyi, mereka duduk di atas ranjang-ranjang yang dihiasi, dan mereka menikmati kebahagiaan di taman-taman surga. Di sana, ada apa yang diinginkan oleh jiwa dan menyenangkan mata, dan mereka kekal di dalamnya.

Wahai hamba-hamba Allah, jika hal ini ditambahkan dengan melihat hari yang lebih besar, ketika mereka dapat melihat wajah Allah Yang Maha Mulia, mendengar firman-Nya tanpa perantara, maka hati mereka akan berlari kepada-Nya lebih cepat dari angin, tanpa menoleh ke kanan atau ke kiri.

Wahai hamba-hamba Allah, bukti-bukti besar ini, jika seseorang memperhatikannya dalam hidupnya dan merenungkannya, akan menjadi bantuan terbesar baginya untuk membersihkan hatinya dari sifat-sifat buruk, mengosongkannya dari ketergantungan pada selain Allah, dan menjadi pendorong terbesar untuk beribadah, mencintai, takut, bertobat, merasa butuh kepada Allah, dan berusaha untuk mendapatkan ridha-Nya.

Kita memohon kepada Allah Yang Maha Agung dengan nama-nama-Nya yang indah dan sifat-sifat-Nya yang mulia, agar Dia memberikan ketakwaan kepada hati kita. Ya Allah, berikan kepada jiwa-jiwa kami ketakwaannya, dan sucikanlah ia, karena Engkau adalah sebaik-baik Dzat yang menyucikannya, Engkau adalah pelindung dan pemiliknya. Ya Allah, bersihkan hati kami dari dosa sebagaimana Engkau membersihkan pakaian putih dari kotoran. Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyuk. Ya Allah, jadikan dalam hati kami cahaya, dan lapangkan dada kami untuk menaati-Mu, wahai Dzat Yang Maha Hidup, Yang Maha Mengatur segala urusan, Yang Maha Mulia dan Maha Dermawan.

Aku berkata seperti ini, dan aku memohon ampun kepada Allah untuk diri saya dan untuk kalian serta seluruh kaum Muslimin dari segala dosa. Maka mohonlah ampun kepada-Nya, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Khutbah Kedua:

Segala puji bagi Allah yang Maha Pemurah, luas kebaikan-Nya, karunia-Nya, dan kemurahan-Nya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada beliau, keluarganya, para sahabatnya, serta pengikutnya hingga akhir zaman.

Amma ba'du, wahai hamba-hamba Allah: Aku wasiatkan kepada kalian, begitu pula kepada diriku sendiri, agar selalu bertakwa kepada Allah Ta'ala, baik dalam keadaan sembunyi maupun terang-terangan. Hendaknya setiap dari kita memperhatikan perbaikan hati dan memperbaiki diri sendiri agar kita datang menghadap Allah Ta'ala dengan hati yang bersih, penuh dengan kebaikan, cinta, ketaatan, taubat, dan mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala.

Terlebih lagi, wahai hamba-hamba Allah, kita hidup di zaman yang penuh dengan fitnah, banyak cobaan, dan berbagai hal yang bisa mengalihkan kita dari ketaatan kepada Allah Ta'ala. Dalam hadis riwayat Muslim dari Nabi ﷺ, dari hadits Hudzaifah bin Al-Yaman, Rasulullah ﷺ bersabda:
الحمد لله حمدا كثيراً طيباً مباركاً فيه ، وأثني على الله الخير كله لا أحصي ثناء عليه هو كما أثنى على نفسه ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله ؛ صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه أجمعين وسلم تسليماً كثيرا . تُعْرَضُ الْفِتَنُ عَلَى الْقُلُوبِ كَالْحَصِيرِ عُودًا عُودًا، فَأَيُّ قَلْبٍ أُشْرِبَهَا نُكِتَ فِيهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ، وَأَيُّ قَلْبٍ أَنْكَرَهَا نُكِتَ فِيهِ نُكْتَةٌ بَيْضَاءُ حَتَّى تَصِيرَ عَلَى قَلْبَيْنِ: عَلَى أَبْيَضَ مِثْلِ الصَّفَا فَلَا تَضُرُّهُ فِتْنَةٌ مَا دَامَتْ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ، وَالْآخَرُ أَسْوَدُ مُرْبَادًّا كَالْكُوزِ مُجَخِّيًا لَا يَعْرِفُ مَعْرُوفًا وَلَا يُنْكِرُ مُنْكَرًا إِلَّا مَا أُشْرِبَ مِنْ هَوَاهُ
"Fitnah-fitnah itu akan ditawarkan kepada hati seperti tikar, seutas demi seutas. Hati mana saja yang diserap olehnya akan ditandai dengan titik hitam, dan hati mana saja yang menolaknya akan ditandai dengan titik putih. Hingga hati-hati itu terbagi menjadi dua: Hati yang putih seperti batu licin, tidak akan terpengaruh oleh fitnah selama langit dan bumi masih ada. Dan hati yang hitam legam seperti cangkir yang terbalik, tidak mengenal kebaikan dan tidak mengingkari kemungkaran, kecuali apa yang sesuai dengan hawa nafsunya."

Dalam hadits ini, Rasulullah ﷺ membagi hati manusia ketika fitnah datang menjadi dua golongan:

1. Hati pertama: Ketika fitnah datang, hati ini menyerapnya seperti spons yang menyerap air. Maka ditandailah hati itu dengan titik hitam, dan semakin banyak fitnah yang diserap, hati itu menjadi hitam pekat dan terbalik - na’udzubillah - sebagaimana sabda Rasulullah
كالكُوزِ مُجَخِّيًا
ﷺ "seperti cangkir yang terbalik." Ketika hati itu telah hitam dan terbalik, maka timbullah dua penyakit besar:

o Pertama: Sulit membedakan antara yang baik dan yang buruk, sehingga ia tidak mengenal kebaikan dan tidak mengingkari kemungkaran. Bahkan, bisa jadi penyakit ini begitu kuat sehingga ia menganggap yang baik sebagai buruk dan yang buruk sebagai baik, yang sunnah sebagai bid'ah, dan yang bid'ah sebagai sunnah, yang hak sebagai batil dan yang batil sebagai hak.

o Kedua: Menjadikan hawa nafsunya sebagai pedoman, bukan petunjuk dari Rasulullah ﷺ. Ia selalu mengikuti hawa nafsunya dan berpaling dari petunjuk Rasulullah ﷺ dan jalan yang lurus.

2. Hati kedua: Hati yang putih - kita memohon kepada Allah agar kita termasuk golongan ini - hati yang bersinar dengan cahaya iman dan menyala dengan cahaya hidayah. Ketika fitnah datang, hati ini menolaknya dan semakin kuat cahayanya, imannya bertambah, dan kepercayaannya kepada Allah semakin kuat. Dengan izin Allah, hati ini akan berada dalam perlindungan, keamanan, dan keselamatan.

Wahai hamba-hamba Allah, wajib bagi setiap muslim untuk memperhatikan keselamatan hatinya, terutama ketika fitnah merajalela, bid'ah tersebar, dan kebodohan terhadap agama Allah semakin meluas. Allah Ta'ala berfirman:
وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلَاكُمْ فَنِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ
"Dan berpeganglah kalian kepada Allah; Dialah Pelindungmu, sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong." (QS. Al-Hajj: 78).

Sungguh, sudah sepatutnya setiap muslim membawa dirinya menuju jalan keselamatan dan kebaikan di dunia dan akhirat. Orang yang cerdas adalah yang menilai dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati, sedangkan orang yang lemah adalah yang selalu mengikuti hawa nafsunya dan berharap-harap kosong kepada Allah.

Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah kepada Nabi kami Muhammad, keluarganya, dan seluruh sahabatnya. Ya Allah, ampunilah orang-orang mukmin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal. Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang mendengarkan perkataan dan mengikuti yang terbaik darinya. Ya Allah, bimbinglah kami untuk melakukan apa yang Engkau cintai dan ridai, ampunilah kami dan rahmatilah kami dengan rahmat-Mu yang maha luas, wahai Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi.

Wahai hamba-hamba Allah, ingatlah Allah maka Dia akan mengingat kalian, dan bersyukurlah kepada-Nya atas nikmat-nikmat-Nya, niscaya Dia akan menambahkan nikmat-Nya kepada kalian, dan mohonlah ampun kepada-Nya, niscaya Dia akan mengampuni kalian.

Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi kami Muhammad. Dan akhir dari doa kami adalah segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.

وصلوا وسلموا على إمام المتقين وسيد الأولين الآخرين محمد بن عبد الله كما أمركم الله بذلك في كتابه فقال : ﴿إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً ﴾ [الأحزاب:٥٦] ، وقال صلى الله عليه وسلم : (( مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا)) .

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد ، وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد ، وارض اللهم عن الخلفاء الراشدين الأئمة المهديين ؛ أبي بكر الصديق ، وعمر الفاروق ، وعثمان ذي النورين ، وأبي السبطين علي ، وارض اللهم عن الصحابة أجمعين ، وعن التابعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين ، وعنا معهم بمنك وكرمك وإحسانك يا أكرم الأكرمين .

اللهم أعز الإسلام والمسلمين ، اللهم أعز الإسلام والمسلمين ، اللهم أعز الإسلام والمسلمين ، وأذل الشرك والمشركين ، ودمر أعداء الدين ، اللهم انصر إخواننا المسلمين المجاهدين في سبيلك في كل مكان ، اللهم انصرهم نصرا مؤزرا ، اللهم أيدهم بتأييدك واحفظهم بحفظك يا حي يا قيوم ، اللهم انصر من نصر دينك وكتابك وسنة نبيك محمد صلى الله عليه وسلم وعبادك المؤمنين ، اللهم آمنا في أوطاننا ، وأصلح أئمتنا وولاة أمورنا ، واجعل ولايتنا فيمن خافك واتقاك واتبع رضاك يا رب العالمين ، اللهم وفق ولي أمرنا لما تحب وترضى ، وأعنه على البر والتقوى ، وارزقه البطانة الصالحة الناصحة يا حي يا قيوم ، اللهم وفق جميع ولاة أمر المسلمين للعمل بكتابك واتباع سنة نبيك محمد صلى الله عليه وسلم .

اللهم آت نفوسنا تقواها ، زكها أنت خير من زكاها أنت وليها ومولاها ، اللهم إنا نسألك الهدى والسداد ، اللهم إنا نسألك الهدى والتقى والعفة والغنى ، اللهم أصلح لنا ديننا الذي هو عصمة أمرنا ، وأصلح لنا دنيانا التي فيها معاشنا ، وأصلح لنا آخرتنا التي فيها معادنا ، واجعل الحياة زيادة لنا في كل خير والموت راحة لنا من كل شر . اللهم إنا نسألك الجنة وما قرب إليها من قول أو عمل ، ونعوذ بك من النار وما قرب إليها من قول أو عمل ، وأن تجعل كلَّ قضاء قضيته لنا خيرا يا ذا الجلال والإكرام .

اللهم اغفر لنا ذنبنا كله دقه وجله أوله وآخره سره وعلنه ، اللهم اغفر لنا ولوالدينا وللمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات ، اللهم اغفر ذنوب المذنبين وتب على التائبين ، واكتب الصحة والسلامة والعافية لعموم المسلمين يا حي يا قيوم يا ذا الجلال والإكرام .

اللهم إنا نسألك أن تصلح ذات بيننا ، وأن تؤلف بين قلوبنا ، وأن تهدنا سبل السلام يا حي يا قيوم يا ذا الجلال والإكرام . اللهم إنا نسألك الغيث فلا تجعلنا من القانطين ، اللهم اسقنا وأغثنا ، اللهم اسقنا وأغثنا ، اللهم اسقنا وأغثنا ، اللهم إنا خلق من خلقك فلا تمنع عنا بذنوبنا فضلك يا حي يا قيوم ، اللهم أغث قلوبنا بالإيمان وديارنا بالمطر ، اللهم أنزل رحمتك يا حي يا قيوم ، اللهم أنزل رحمتك يا حي يا قيوم ، اللهم اسقنا الغيث ولا تجعلنا من اليائسين ، اللهم اسقنا الغيث ولا تجعلنا من القانطين ، اللهم غيثاً مغيثا هنيئاً مريئا سحاً طبقا نافعاً غير ضار عاجلاً غير آجل . إلهنا ومولانا وسيدنا وربنا وخالقنا ورازقنا إن منعتنا فمن الذي يعطينا ، إلهنا لا تكلنا إلا إليك، اللهم لا تكلنا إلا إليك ، اللهم أصلح لنا شأننا كله ولا تكلنا إلا إليك ، اللهم إنا نتوسل إليك بأسمائك الحسنى وصفاتك العظيمة وبأنك أنت الله الذي لا إله إلا أنت يا من وسعت كل شيء رحمةً وعلما أن تسقينا الغيث ولا تجعلنا من القانطين ، اللهم اسقنا وأغثنا ، اللهم اسقنا وأغثنا ، اللهم اسقنا وأغثنا . وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين .

Post a Comment for "(Khutbah Jum'at) Memperbaiki Hati "