Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Adab-Adab di Jalan

Adab-Adab di Jalan


Ayat dan Hadis Terkait

Allah Ta'ala berfirman:
قل للمؤمنين يغضوا من أبصارهم ويحفظوا فروجهم ذلك أزكى لهم إن الله خبير بما يعملون " وقل للمؤمنات يغضضن من أبصارهن ويحفظن فروجهن ...
"Katakalah kepada orang-orang beriman untuk menundukkan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (QS. An-Nur: 30-31).

Dari Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
إياكم والجلوس على الطرقات. فقالوا: ما لنا بد إنما هي مجالسنا نتحدث فيها . قال: فإذا أبيتم إلا المجالس فأعطوا الطريق حقها. قالوا: وما حق الطريق قال: غض البصر، وكف الأذى، ورد السلام، وأمر بالمعروف ونهي عن المنكر
"Hindarilah duduk di jalan-jalan." Mereka berkata, "Kami tidak bisa menghindari itu, karena itu adalah tempat kami berbincang-bincang." Beliau bersabda, "Jika kalian harus duduk di sana, maka berikanlah haknya." Mereka bertanya, "Apa hak jalan itu?" Beliau menjawab, "Menundukkan pandangan, menahan diri dari mengganggu, menjawab salam, memerintahkan yang baik, dan mencegah yang mungkar." (HR. Bukhari dan Muslim).

Kewajiban Menunaikan Hak Jalan

Hak-hak jalan yang dijelaskan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah:
1. Menundukkan Pandangan
2. Menahan Diri dari Mengganggu
3. Menjawab Salam
4. Memerintahkan yang Baik dan Mencegah yang Mungkar
Hak-hak ini bukanlah terbatas pada yang disebutkan di atas saja, namun ada hak-hak lain yang dijelaskan dalam hadis-hadis lain.

1. Menundukkan Pandangan

Perintah menundukkan pandangan berlaku bagi laki-laki dan perempuan. Pandangan yang tidak dijaga dapat menyebabkan hati merasakan sakit dan kesengsaraan. Ibnu Taimiyah berkata bahwa pandangan yang disengaja dapat menimbulkan perasaan cinta yang menyiksa, baik jika mampu mencapai yang dicintai atau tidak. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Jariir bin 'Abdullah, "Pandangan pertama tidak berdosa, namun pandangan berikutnya adalah dosa." (HR. Abu Dawud).

2. Menahan Diri dari Mengganggu

Menahan diri dari mengganggu orang lain, baik secara fisik maupun lisan, adalah hak jalan. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
المسلم من سلم المسلمون من لسان وبده
"Seorang Muslim adalah orang yang Muslim lainnya selamat dari lisan dan tangannya." (HR. Bukhari dan Muslim). Bahkan menahan diri dari berbuat jahat juga dianggap sebagai sedekah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
تكف شرّك عن الناس فإنها صدقة منك على نفسك
"Kamu menahan diri dari kejahatan adalah sedekah." (HR. Muslim).

3. Menjawab Salam

Menjawab salam adalah wajib. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
خمس تجب للمسلم علىأخيه رد السلام، وتشميت العاطس، وإجابة الدعوة وعيادة المريض واتباع الجنائز
"Ada lima hak seorang Muslim atas Muslim lainnya: menjawab salam, mendoakan orang yang bersin, memenuhi undangan, menjenguk orang sakit, dan mengantarkan jenazah." (HR. Bukhari dan Muslim). Namun, banyak orang hanya menjawab salam kepada orang yang mereka kenal saja, padahal ini tidak sesuai dengan sunnah.

4. Memerintahkan yang Baik dan Mencegah yang Mungkar

Kewajiban ini adalah sebab utama umat ini menjadi yang terbaik. Allah berfirman:
كنتم خير أمة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكر وتؤمنون بالله
"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah." (QS. Ali Imran: 110). Menurut Ibnu Katsir, siapa yang ingin menjadi bagian dari umat terbaik harus memenuhi syarat ini.

Langkah-Langkah dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar:

1. Menggunakan Tangan: Jika mampu.
2. Menggunakan Lisan: Jika tidak mampu dengan tangan.
3. Dengan Hati: Jika tidak mampu dengan lisan, setidaknya dengan hati, meski ini adalah tingkatan iman terendah.

Namun, harus diingat bahwa:
• Tidak boleh beralih ke langkah berikutnya jika masih mampu melakukan langkah sebelumnya.
• Mereka yang memiliki otoritas lebih tinggi memiliki tanggung jawab lebih besar dalam mengingkari kemungkaran.
• Perlu memahami dengan jelas bahwa suatu hal adalah mungkar sebelum melakukan tindakan.
• Mempertimbangkan manfaat dan mudarat dalam mengingkari kemungkaran.

Hak-Hak Lain di Jalan

5. Memberikan Petunjuk Jalan

Memberikan petunjuk kepada orang yang tersesat atau buta adalah hak jalan. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
ودل الطريق صدقه
"Memberikan petunjuk adalah sedekah." (HR. Bukhari dan Muslim).

6. Menghilangkan Gangguan dari Jalan

Menghilangkan gangguan dari jalan adalah bagian dari iman. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
الإيمان بضع وسبعون شعبة أو بضع وستون شعبة، فأفضلها قول لا إله إلا الله، وأدناها إماطة الأذى عن الطريق، والحياء شعبة من الإيمان
"Iman memiliki lebih dari tujuh puluh cabang, yang paling tinggi adalah perkataan 'Laa ilaha illallah' dan yang paling rendah adalah menghilangkan gangguan dari jalan, dan malu adalah bagian dari iman." (HR. Bukhari dan Muslim). Rasulullah juga bersabda, "Setiap hari, setiap persendian manusia harus bersedekah... menghilangkan gangguan dari jalan adalah sedekah." (HR. Bukhari dan Muslim).

7. Larangan Buang Hajat di Jalan atau Tempat Teduh

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memperingatkan agar tidak buang hajat di jalan atau tempat teduh. Beliau bersabda,
اتقوا اللعانين قالوا وما اللعانان يا رسول الله ؟ قال: الذي يتخلى في طريق الناس أو ظلهم
"Hindarilah dua hal yang mendatangkan laknat." Mereka bertanya, "Apa itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Orang yang buang hajat di jalan umum atau di tempat teduh." (HR. Muslim).

8. Hak Pria untuk Berjalan di Tengah Jalan

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan agar wanita berjalan di pinggir jalan dan tidak bercampur baur dengan pria di tengah jalan. Beliau bersabda, "Berjalanlah di pinggir jalan, bukan di tengah." (HR. Abu Dawud).

9. Membantu Mengangkat Beban

Membantu seseorang yang kesulitan menaiki kendaraannya atau mengangkat barangnya adalah adab yang dianjurkan. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
كل سلامي عليه صدقة، كل يوم يعين الرجل في دابته يحامله عليها أو يرفع عليها متاعه صدقة
"Setiap hari, setiap persendian manusia harus bersedekah... membantu menaiki kendaraannya atau mengangkat barangnya adalah sedekah." (HR. Bukhari dan Muslim).

Penutup

Adab di jalan yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sangat penting untuk menjaga keharmonisan sosial. Melaksanakan hak-hak jalan ini menunjukkan kepedulian kita terhadap sesama dan merupakan bagian dari iman serta sedekah yang akan mendapatkan pahala besar dari Allah.

Sirajul Yani

Post a Comment for "Adab-Adab di Jalan"