Tuntunan Berdzikir Setelah Shalat
Tuntunan Berdzikir Setelah Shalat
1. Berdzikir Dilakukan Sendiri-sendiri
Berdzikir dan berdoa secara jama'i tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dan para sahabatnya. Dalilnya:
o Asy Syathibi mengatakan bahwa berdoa bersama-sama secara terus-menerus tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam (Al I’tisham, 1/129).
o Syaikhul Islam menyatakan bahwa tidak ada riwayat yang menyebutkan Nabi berdoa bersama para makmum setelah shalat (Majmu Al Fatawa, 22/492).
o Abdullah bin Mas’ud mengingkari dzikir jama'i yang dilakukan oleh sekelompok orang (Al Amru bil Ittiba wan Nahyu anil Ibtida’, 81-85).
Riwayat dari Imam Asy Syafi’i membolehkan dzikir jama'i hanya untuk mengajarkan, bukan untuk dilakukan terus-menerus (Al Umm, 1/111).
2. Dianjurkan dengan Suara Keras
Setiap orang mengeraskan suara dalam berdzikir tanpa menyelaraskan dengan suara orang lain. Dalilnya:
o Ibnu Abbas berkata bahwa di zaman Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, orang-orang biasa mengeraskan suara dalam berdzikir setelah shalat wajib (HR. Bukhari no. 841).
3. Cara Menghitung Tasbih, Tahmid, dan Takbir
Disunnahkan menghitung dzikir dengan jari-jari. Dalilnya:
o Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda untuk bertasbih, bertahlil, ber-taqdis, dan membuat ‘uqdah dengan jari-jari (HR. Tirmidzi no. 3583, dishahihkan Al Albani).
Boleh juga menggunakan cara-cara lain dengan jari, karena ini perkara yang longgar.
Penjelasan Berdzikir Menggunakan Biji Tasbih
Pendapat ulama mengenai penggunaan biji tasbih:
1. Bid'ah: Karena tidak pernah dilakukan oleh Nabi dan para sahabat (Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani).
2. Boleh: Sebagai sarana menghitung tanpa diyakini ada keutamaan khusus, karena ada riwayat sahabat bertasbih dengan kerikil (Syaikh Abdul Aziz bin Baz).
3. Makruh: Meninggalkan biji tasbih lebih utama, namun bukan bid'ah, karena ada landasannya (Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin).
Pendapat ketiga ini yang lebih menenangkan hati (Liqa Baabil Maftuh, 3/30).
Dzikir Setelah Shalat
1. Istighfar 3x dan Doa “Allahumma antas salam...”
o Doa:
اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Alloohumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikroom.
o Dalil: HR. Muslim no. 591.
2. Tahlil dan Doa “Allahumma laa maani’a lima a’thayta...”
o Doa:
لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وحْدَهُ لا شَرِيكَ له، اللَّهُمَّ لا مَانِعَ لِما أعْطَيْتَ، ولَا مُعْطِيَ لِما مَنَعْتَ، ولَا يَنْفَعُ ذَا الجَدِّ مِنْكَ الجَدُّ
Laa ilaha illallooh wahdahu laa syarika lahu... Allahumma laa maani’a lima a’thoyta...
o Dalil: HR. Bukhari no.6615, Muslim no.593.
3. Doa “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lahu...”
o Doa:
لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ له، له المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهو علَى كُلِّ شيءٍ قَدِيرٌ، لا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا باللَّهِ، لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ، وَلَا نَعْبُدُ إلَّا إيَّاهُ، له النِّعْمَةُ وَلَهُ الفَضْلُ، وَلَهُ الثَّنَاءُ الحَسَنُ، لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ مُخْلِصِينَ له الدِّينَ ولو كَرِهَ الكَافِرُونَ
o Dalil: HR. Muslim, no. 594.
4. Tasbih, Tahmid, Takbir, dan Tahlil:
o 33x tasbih, 33x tahmid, 33x takbir, 1x tahlil (Total 100 dzikir):
Dalil: HR. Muslim no. 597.
o 33x tasbih, 33x tahmid, 34x takbir (Total 100 dzikir):
Dalil: HR. Muslim no. 596.
o 25x tasbih, 25x tahmid, 25x takbir, 25x tahlil (Total 100 dzikir):
Dalil: HR. An Nasa-i, no. 1350.
o 10x tasbih, 10x tahmid, 10x takbir (Total 30 dzikir):
Dalil: HR. Abu Daud no. 5065.
Keterangan:
Tahlil:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Tasbih:
سبحان الله
Tahmid
الحمد لله
Takbir
الله أكبر
5. Membaca Ayat Kursi
o Dalil: HR. An Nasa-i no. 9928, Ath Thabrani no.7532.
6. Membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas
o Dalil: HR. Abu Daud no. 1523.
7. Doa “Allahumma inni as-aluka ilman naafi’an...”
o Doa:
اللَّهمَّ إنِّي أسألُكَ عِلمًا نافعًا ورزقًا طيِّبًا وعملًا متقبَّلًا
Alloohumma inni as-aluka ‘ilman naafi’an, wa rizqon thoyyiban, wa ‘amalan mutaqobbalan.
o Dalil: HR. Ibnu Majah no. 762.
8. Doa “Rabbighfirli wa tub ‘alayya...”
o Doa:
رَبِّ اغْفِرْ لِي atau
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ اِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُورُ
Rabbighfirli (atau: Allahummaghfirli) wa tub ‘alayya innataka antat tawwaabul ghafur.
o Dalil: HR. Ahmad no.23198.
9. Doa “Allahumma a’inni ‘ala dzikrika...”
o Doa:
اللهمَّ أعِنِّي على ذكرِك وشكرِك وحسنِ عبادتِك
Alloohumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika.
o Dalil: HR. Abu Daud no.1522.
Tim Belajar Syariah
Post a Comment for "Tuntunan Berdzikir Setelah Shalat"
Santun dalam berkomentar, cermin pribadi anda