Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bacaan Surat dalam Sholat 5 Waktu

Bacaan Surat dalam Sholat 5 Waktu

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.

Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang paling utama setelah syahadat. Dalam shalat terkumpul berbagai macam ibadah seperti dzikrullah, bacaan Al-Qur'an, berdiri, rukuk, sujud, berdoa, tasbih, dan takbir. Shalat merupakan induk ibadah badaniyah. Tatkala Allah hendak menurunkan syariat shalat, Dia memi'rajkan RasulNya ke langit [HR. Bukhari (349), Muslim (162)]. Artikel ini menjelaskan bacaan surat yang dibaca Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam shalat lima waktu, dirangkum dari tulisan Ustadz Abu Muawiah.

Bacaan dalam Shalat Subuh

1. Al-Qur’an Al-Fajr: Allah Ta’ala berfirman dalam QS. Al-Isra`: 78:
اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوْكِ الشَّمْسِ اِلٰى غَسَقِ الَّيْلِ وَقُرْاٰنَ الْفَجْرِۗ اِنَّ قُرْاٰنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُوْدًا
"Laksanakanlah salat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula salat) Subuh. Sungguh, salat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)."

2. Surah Qaf: Dari Jabir bin Samurah radhiallahu anhu:
إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْرَأُ فِي الْفَجْرِ بِق وَالْقُرْآنِ الْمَجِيدِ
"Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membaca pada shalat subuh, 'Qaf wal Qur’an al-Majid'." (HR. Muslim no. 458)

3. 60-100 Ayat: Dari Abu Barzah Al-Aslami radhiallahu anhu:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الْفَجْرِ مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى الْمِائَةِ آيَةً
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bisa membaca dalam shalat subuh antara enam puluh hingga seratus ayat." (HR. Al-Bukhari no. 508 dan Muslim no. 461)

4. Surah Al-Sajadah dan Al-Insaan: Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الْجُمُعَةِ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ الم تَنْزِيلُ السَّجْدَةَ وَهَلْ أَتَى عَلَى الْإِنْسَانِ حِينٌ مِنْ الدَّهْرِ
"Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam shalat subuh membaca: 'ALIF LAAM MIIM TANZIIL AS-Sajadah (Surah As-Sajadah), dan ‘HAL ATAA ‘ALAL INSAANI HIINUM MINAD DAHRI (Surah Al-Insaan)'." (HR. Al-Bukhari no. 891 dan Muslim no. 879)

5. Surah Az-Zalzalah: Dari seorang laki-laki dari Juhainah:
أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الصُّبْحِ إِذَا زُلْزِلَتْ الْأَرْضُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ كِلْتَيْهِمَا
"Bahwa dia telah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membaca dalam shalat subuh: 'IDZA ZULZILATIL-ARDHU ZILZALAHA,' pada kedua rakaatnya." (HR. Abu Daud no. 816 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Sifatush Shalah hal. 110)

Penjelasan: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memanjangkan bacaan surah dalam shalat subuh, karena shalat ini disaksikan oleh malaikat. Kadang beliau juga membaca surah pendek seperti Az-Zalzalah pada kedua rakaat.

Bacaan dalam Shalat Zuhur dan Ashar

1. Memperpanjang Bacaan: Dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu anhu:

Sungguh iqamah shalat zhuhur telah dikumandangkan, lalu ada seseorang yang pergi ke Baqi’ untuk buang hajat. Setelah itu dia berwudhu kemudian dia mendatangi (shalat jama’ah) kembali, sementara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masih pada raka’at pertama, hal itu karena beliau memperpanjang bacaan padanya. (HR. Muslim no. 454)

2. Bacaan Surah Lain: Dari Abu Qatadah radhiallahu anhu:

Rasulullah shalat mengimami kami lalu beliau membaca surah al-fatihah dan dua surah dalam shalat zhuhur dan ashar pada dua rakaat yang pertama. Dan terkadang beliau memperdengarkan (bacaan) ayatnya kepada kami. Beliau memanjangkan rakaat pertama shalat zhuhur dan memendekkan yang kedua. Dan demikian juga yang beliau lakukan dalam shalat shubuh. (HR. Al-Bukhari no. 759 dan Muslim no. 451)

3. Surah Pendek: Dari Jabir bin Samurah radhiallahu anhu:

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membaca dalam shalat zhuhur ‘Wal-laili idza yaghsya’, dan dalam shalat ashar membaca surah semisal itu panjangnya. Sementara dalam shalat shubuh beliau membaca surah yang lebih panjang dari itu. (HR. Muslim no. 459)

Penjelasan: Bacaan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam shalat Zuhur dan Ashar adalah dari surah-surah mufashshal yang panjangnya pertengahan. Beliau biasanya memanjangkan bacaan pada rakaat pertama shalat Zuhur dan memendekkan rakaat kedua.

Bacaan dalam Shalat Maghrib dan Isya

1. Surah Ath-Thur: Dari Jubair bin Muth’im radhiallahu anhu:

Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam membaca surat Ath-Thur dalam shalat Maghrib. (HR. Al-Bukhari no. 765 dan Muslim no. 463)

2. Surah Al-Baqarah: Dari Jabir radhiallahu anhu:

Biasanya Muadz shalat bersama Nabi Shallallahu’alaihiwasallam, kemudian dia datang, lalu mengimami kaumnya. Maka pada suatu malam, dia melakukan shalat Isya’ bersama Nabi Shallallahu’alaihiwasallam, kemudian setelah itu dia mendatangi kaumnya, lalu mengimami mereka. Dalam shalatnya dia membaca surat Al-Baqarah, maka seorang laki-laki keluar dari shalatnya, kemudian shalat sendirian, lalu pergi. Maka mereka berkata kepadanya, “Apakah kamu berlaku munafik wahai fulan?” Dia menjawab, “Tidak, demi Allah, aku akan mendatangi Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam, lalu aku akan mengabarkan kepada beliau (perbuatan Muadz ini).” Lalu dia mendatangi Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam seraya berkata, “’Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami para pekerja penyiram (tanaman) bekerja pada siang hari (sehingga kecapekan), dan sesungguhnya Mu’adz shalat Isya’ bersamamu, kemudian dia datang mengimami kami dengan membaca surah Al-Baqarah.” Maka Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam menghadap Mu’adz seraya bersabda, “Wahai Mu’adz, apakah kamu tukang fitnah (yang membuat orang lari dari agama, pent.). Bacalah dengan surat ini dan bacalah dengan ini.” (HR. Al-Bukhari no. 664 dan Muslim no. 465)

3. Surah Pendek: Al-Bara’ bin Azib radhiallahu anhu berkata:

Saya pernah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam saat shalat Isya membaca ‘WATTIINI WAZZAITUUN (surah At-Tiin) ‘. Dan belum pernah kudengar seorang pun yang lebih indah suaranya, atau bacaannya daripada beliau. (HR. Al-Bukhari no. 766 dan Muslim no. 464)

Penjelasan: Bacaan surah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di dalam shalat maghrib dan isya berbeda-beda. Terkadang beliau membaca surah pendek dari surah-surah mufashshal, seperti surah At-Tiin dalam shalat isya.

Pelajaran Lain dari Hadits-Hadits di Atas

1. Surah maghrib dan isya termasuk shalat jahriyah, sehingga para sahabat mengetahui surah yang Nabi baca.

2. Suatu masjid dengan imam ratib tidak mengerjakan shalat berjamaah kecuali setelah imam ratib datang.

3. Semangat para sahabat untuk shalat di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

4. Seorang imam ratib harus shalat lagi mengimami makmumnya walaupun dia telah shalat sebelumnya.

5. Orang yang sudah shalat wajib lalu masuk ke masjid yang sedang didirikan shalat wajib yang sama, hendaknya ikut shalat bersama mereka. Shalat wajibnya untuk kedua kalinya ini dihukumi sebagai shalat sunnah.

6. Bolehnya orang yang shalat sunnah mengimami orang yang shalat wajib.

7. Bolehnya imam berbeda niatnya dengan makmum.

8. Bolehnya memisahkan diri dari jamaah shalat lalu shalat sendiri jika ada uzur syar’i.

9. Mengklarifikasi sebuah perbuatan kepada pelakunya sebelum menjatuhkan hukum, terutama dalam pengkafiran atau menuduh munafik.

10. Makmum boleh mengadukan imam masjid kepada penguasa jika imamnya melakukan kesalahan dalam shalat.

11. Menyebutkan uzur ketika melakukan amalan yang tampak salah agar tidak mendapat tuduhan atau celaan.

12. Meluruskan kekeliruan tanpa pandang bulu, bahkan terhadap orang yang berilmu atau dekat dengan diri sendiri.

13. Ancaman keras bagi orang/dai yang membuat manusia lari dari dakwah ahlussunnah, baik karena kesalahan dalam menerapkan manhaj atau sifat keras.

14. Mentahdzir tanpa menasehati terlebih dahulu.

15. Berlemah lembut dan kompromi kepada orang awam, selama tidak melanggar agama.

16. Membedakan antara kesalahan manhaj dan metode dengan kesalahan penerapan.

17. Islam melarang sesuatu karena suatu sebab dan menganjurkan yang mirip tapi tidak melanggar sunnah.

18. Kualitas ibadah lebih penting daripada kuantitas.

19. Imam harus memperhatikan maslahat dan keadaan makmum dalam panjangnya bacaan, lamanya rukuk, sujud, dan lainnya.

20. Disunnahkan memperindah suara dalam melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur`an selama masih dalam kaidah tajwid.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Tim Belajar Syariah

Post a Comment for "Bacaan Surat dalam Sholat 5 Waktu"