Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Aqidah Jamaah Tabligh dan Para Tokohnya

Aqidah Jamaah Tabligh dan Para Tokohnya

Aqidah Jamaah Tabligh dan Para Tokohnya

Oleh: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi, Lc

Pendahuluan

Jamaah Tabligh dan para tokohnya merupakan kelompok yang sangat rancu dalam hal aqidah. Kitab referensi utama mereka, "Tablighi Nishab" atau "Fadhail A’mal" karya Muhammad Zakariya Al-Kandahlawi, dipenuhi dengan kesyirikan, bid’ah, dan khurafat. Berikut adalah beberapa kesesatan mereka dalam masalah aqidah:

1. Keyakinan tentang Wihdatul Wujud:

o Mereka percaya bahwa Allah menyatu dengan alam ini.
o Referensi: "Tablighi Nishab," 2/407, bab Fadhail Shadaqat.

2. Sikap Berlebihan terhadap Orang-orang Shalih:

o Mereka yakin bahwa orang-orang shalih mengetahui ilmu ghaib.
o Referensi: "Fadhail A’mal," bab Fadhail Dzikir, hal. 468-469, 540-541.

3. Tawassul kepada Nabi dan Selainnya:

o Mereka berlebih-lebihan dalam melakukan tawassul kepada Nabi (setelah wafatnya) dan juga kepada selainnya.
o Referensi: "Fadhail A’mal," bab Shalat, hal. 345, bab Fadhail Dzikir, hal. 481-482.

4. Keyakinan terhadap Para Syaikh Sufi:

o Mereka percaya bahwa para syaikh sufi dapat menganugerahkan berkah dan ilmu laduni.
o Referensi: "Fadhail A’mal," bab Fadhail Qur’an, hal. 202-203.

5. Ilmu Kasyaf:

o Mereka percaya bahwa seseorang bisa mempunyai ilmu kasyaf, yakni bisa menyingkap segala sesuatu dari perkara ghaib atau batin.
o Referensi: "Fadhail A’mal," bab Dzikir, hal. 540-541.

6. Hidayah dan Keselamatan:

o Mereka yakin bahwa hidayah dan keselamatan hanya bisa diraih dengan mengikuti tarekat Rasyid Ahmad Al-Kanhuhi.
o Referensi: "Shaqalatil Qulub," hal. 190.

7. Berbai’at terhadap Pimpinan Mereka:

o Mereka saling berbai’at di atas empat tarekat sufi: Jisytiyyah, Naqsyabandiyyah, Qadiriyyah, dan Sahruwardiyyah.
o Referensi: "Ad-Da'wah fi Jaziratil 'Arab," hal. 9-10.

8. Cerita Tangan Rasulullah:

o Mereka yakin tentang keluarnya tangan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dari kubur beliau untuk berjabat tangan dengan Asy-Syaikh Ahmad Ar-Rifa’i.
o Referensi: "Fadhail A’mal," bab Fadhail Ash-Shalati ‘alan Nabi, hal. 19.

9. Kaidah tentang Permusuhan dan Perpecahan:

o Mereka memiliki kaidah bahwa segala sesuatu yang menyebabkan permusuhan, perpecahan, atau perselisihan, walaupun benar, harus dibuang dari manhaj Jamaah.
o Referensi: "Al-Quthbiyyah Hiyal Fitnah Fa’rifuha," hal. 10.

10. Keharusan untuk Bertaqlid:

o Mereka mewajibkan taqlid.
o Referensi: "Dzikir Wa I’tikaf Key Ahmiyat," hal. 94.

11. Khurafat dan Hadits Palsu:

o Kitab "Fadhail A’mal" mereka penuh dengan cerita-cerita khurafat dan hadits-hadits lemah atau palsu.
o Referensi: "Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu An Tushahhah," hal. 46-47, 50-52.

Penutup

Banyaknya kesesatan dalam aqidah dan manhaj Jamaah Tabligh menunjukkan pentingnya kewaspadaan umat Islam terhadap ajaran-ajaran mereka. Semoga kita semua dijauhkan dari kesesatan dan diberikan petunjuk untuk mengikuti jalan yang benar. Wallahu Musta’an.

Tim Belajar Syariah

Post a Comment for "Aqidah Jamaah Tabligh dan Para Tokohnya"