Aqidah Ahlu Sunnah Terhadap Ahlul Bait Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam
Aqidah Ahlu Sunnah Terhadap Ahlul Bait Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam
Fawaid Dauroh Asy Syaikh Prof. Dr. Ibrahim bin Amir Ar Ruhaily Hafidzhahullah
1. Memberikan hak-hak mereka dan menempatkan mereka sesuai dengan kedudukan mereka.
2. Keutamaan Nasab Ahlul Bait:
o Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutamakan nasabnya.
o Allah memuliakan nasab dan agama mereka karena ketaatan dan keistiqomahan mereka di atas agama Allah.
3. Memuliakan nasab tidak mengharuskan kesombongan dengan nasab tersebut.
4. Yang paling utama di antara Ahlul Bait adalah keturunan dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, Fatimah, Hasan, dan Husain.
5. Ummahatul Mukminin (istri-istri Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam) dijamin surga oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, menunjukkan keutamaan mereka.
6. Istri-istri Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam termasuk Ahlul Bait Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
7. Aqidah Ahlussunnah dibangun di atas Al-Qur'an dan Sunnah.
8. Kewajiban menyebarkan aqidah Ahlussunnah.
9. Mengerahkan usaha dan kesungguhan dalam menyebarkan aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah serta saling membantu dan menasehati antara para dai.
10. Keberadaan para dai sangat penting, sehingga wajib saling bahu-membahu dan tidak saling menghajr yang menyebabkan perpecahan.
11. Ahlu Sunnah wal Jama'ah adalah kaum yang sedikit, jangan sampai membuat golongan (tahadzhub).
12. Tidak boleh menyembunyikan ilmu dan melalaikannya dengan sibuk berbisnis.
13. Istiqomah di atas sunnah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam merupakan nikmat besar dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.
14. Pentingnya tandzhim (pengaturan) yang membawa kemaslahatan dan kebaikan.
15. Banyak manusia pada zaman sekarang dalam kebodohan.
16. Setiap muslim berdakwah sesuai kemampuan dan keadaannya.
17. Mengadakan daurah termasuk tajdid ad-diin (pembaruan agama).
18. Kesungguhan dan persatuan Ahlussunnah wal Jama'ah dalam dakwah adalah jalan keberhasilan.
19. Mengajar dan belajar adalah manhaj Ahlussunnah wal Jama'ah.
20. Penyimpangan terhadap Ahlul Bait:
o Ghuluw (berlebih-lebihan)
o Taqshir (meremehkan)
21. Kaum yang ghuluw adalah Rafidhah dan Zaidiyah, sedangkan yang meremehkan adalah Khawarij, Nawasib, dan Mu'tazilah.
22. Tidak ada sahabat yang ikut dalam fitnah pada masa Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu, termasuk anak-anak mereka.
23. Para sahabat terpaut kepada kehidupan akhirat, bukan kepemimpinan dunia.
24. Sunnah Khulafaur Rasyidin adalah hujjah.
25. Memerangi pemberontak adalah sunnah dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu.
26. Tidak boleh menikahi wanita Syiah jika mereka berada di atas aqidah Syiah.
27. Semua perbuatan bid'ah lebih berbahaya daripada maksiat.
Penulis: Dano Abdurrazzaq Al Hasany
Tempat: Jami' Abi Darda' as Shohaby, Pekanbaru
Tanggal: 22 Juli 2024 / 16 Muharram 1446 H
Post a Comment for "Aqidah Ahlu Sunnah Terhadap Ahlul Bait Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam"
Santun dalam berkomentar, cermin pribadi anda