Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan
Jika ada tamu, maka syariat Islam mengajarkan kepada kita untuk memuliakannya. Sesaat lagi kita akan kedatangan tamu yang sangat agung, bulan yang sangat mulia, Yaitu bulan Ramadhan, yang mana kedatangannya membawa ampunan.
Nabi bersabda,
الصلوات الخمس والجمعة إلى الجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجتنب الكبائر
"Antara shalat yang lima waktu, antara jum'at yang satu dan jum'at berikutnya, antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar." (HR. Muslim)
Nabi juga bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Nabi bersabda,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari dan Muslim).
Maka, marilah kita manfaatkan semaksimal munkin bulan yang mulia ini, Nabi pernah mengabarkan tentang seseorang yang lalai dari bulan ini, Beliau bersabda,
رَغمَ أَنْفُ عَبْدٍ - أَوْ بَعْدَ - دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ فَلَمْ يُغْفَرُ لَهُ
"Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni." (HR. Ahmad)
Imam Qatadah rahimahullah mengatakan,
من ثم يُغْفَرُ لَهُ فِي رَمَضَانَ فَلَنْ يُغْفَرَ لَهُ فِيمَا سِوَاهُ
"Siapa saja yang tidak diampuni di bulan Ramadhan, maka sungguh di hari lain (di luar Ramadhan), ia pun akan sulit diampuni” (Lihat Kitab Lathaif Al-Ma’arif, hal 378).
Ketika di Bulan Ramadhan, itu akses maksiat banyak ditutup, tapi kita masih melakukan maksiat. Sungguh sangat merugi dan celaka kita!.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah bersabda,
إذا جاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ وَخُلِقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفَدَتِ الشَّيَاطِينُ
"Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu." (HR. Bukhari dan Muslim).
Maka rugi besar, jika kita tidak benar-benar memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk melakukan ketaatan.
Berikut ini kiat - kiat dalam menyambut Ramadhan secara ringkas:
1. Belajar ilmu tentang Ramadhan dan yang berkaitan dengannya (Kalau bisa sebelum bulan Ramadhan sudah khatam Figh Puasa dan Zakat)
Imam Bukhari membuat sebuah bab:
العِلْمُ قَبْلَ القَوْلِ و العمل
"Berilmu dahulu sebelum berbicara dan beramal"
Allah Ta'ala berfirman:
قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَن تشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Katakanlah: "Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak maupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa saja yang tidak kamu ketahui (berbicara tentang Allah tanpa ilmu)" (QS. Al- A'raf: 33)
Allah Ta'ala berfirman:
ولا تقف ما ليسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلَائِكَ كَانَ عَنْهُ مسئولاً
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya." (QS. Al-Isra": 36)
2. Pemanasan
Kalau bermain sepak bola atau olahraga yang lain saja butuh pemanasan, maka ibadah juga butuh pemanasan.
Allah Ta'ala berfirman:
فاستبقوا الخيرات
"Berlomba lombalah kalian untuk melakukan kebaikan" (QS. Al-Baqoroh :)
Makanya Ramadhan itu ibaratkan olimpiade orang-orang yang bertaqwa. Sebelum memasukinya mulailah dengan pemanasan. Yaitu dengan melakukan puasa-puasa sunnah di Bulan Sya'ban.
Aisyah Radhiyallahu 'anha juga mengatakan,
لم يكن النبي ﷺ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya'ban. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biaza berpuasa pada bulan Sya'ban seluruhnya" (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Taubat dan memperbanyak istighfar kepada Allah
Apakah kita tahu sesuatu yang membuat kita lemas/malas bahkan merasa berat untuk beribadah? Tidak lain, itu karena dosa-dosa kita.
Para ulama mengatakan bahwa
أن المعصية تقول: أختي أختي
"Kemaksiatan itu akan memanggil saudaranya, kesinilah, ada keburukan di orang ini"
Begitu juga sebaliknya
و الحسنة تقول: ألختي ألختي
"Kebaikan itu akan memanggil saudaranya, kesinilah, ada kebaikan di orang ini
Maka dari itu bertaubatlah dan perbanyak istighfar kepada Allah.
4. Doa dan Tawakal
Jangan menyambut bulan Ramadhan dengan merasa diri hebat, jangan sekali-kali mengandalkan kekuatan diri sendiri. Gantungkanlah semuanya urusan kita kepada Allah, karena sejatinya kita ini lemah. Hanya Allah lah satu-satunya penolong.
Allah Ta'ala berfirman
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُهُ، إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ
"Barangsiapa bertawakkal kepada Allah maka Allah akan cukupkan dia, dan akan di permudah uruzannya" (QS. At-Talaq: 3)
Ibadah itu bukan permainan otak dan otot. Ibadah itu adalah Taufik dari Allah. Betapa banyak orang-orang yang memiliki otot kuat tulang kawat, tapi tidak mampu untuk puasa, dan betapa banyak profesor yang cerdas, selungga berbagai penemuan dan penelitian sudah dilakukannya, namın mereka juga tidak puasa.
Allah Ta'ala berfirman:
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
"Hanya kepada Allah kami menyembah, dan hanya kepadaNya kami meminta pertolongan" (QS. Al-Fatihah : 5)
Disebutkan oleh Imam At-Thabary dalam tafsirnya:
"Ibadah tidaklah bisa dilakukan kecuali dengan pertolongan Allah Ta'ala.
Banyak berdoa agar dipertemukan dengan Ramadhan, dan berdoa pula agar dimudahkan untuk beribadah di bulan penuh mulia itu.
5. Buat target
Cita-cita mulia harus direncanakan, dan dibuat targetnya. Karena sesuatu kalau tidak dibuat target akan diremehkan, cenderung ditunda-tunda. Kalau perlu ada catatan khusus untuk menuliskan target-target itu.
Karena bulan Ramadhan merupakan bulan dilipatgandakan pahala, maka buat target amal sholih semaksimal mungkin. Misalkan seperti ini,
Khatam Al-Qur'an 2 kali selama Bulan Ramadhan
Sedekah uang Setiap hari 50 rb atau 100 rb
Menyediakan makanan buka puasa 10 porsi
Intinya buat target-target kebaikan, agar kita keluar dari bulan. Ramadhan mendapatkan ampunan Sang Rahman. Semoga Allah merahmati kita semua dan melembutkan hati kita untuk selalu bersimpuh di Hadapan Nya.
Abu Yusuf Ja'far
Post a Comment for "Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan"
Santun dalam berkomentar, cermin pribadi anda