Doa Ketika Mendengar Petir, Halilintar Atau Guruh
Bacaan yang kita ucapkan saat melihat dan mendengar petir, halilintar, atau guruh:
سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ
"Maha Suci Rabb yang guruh bertasbih memujiNya, demikian pula para Malaikat. Mereka memujiNya karena takut padaNya." (HR. Malik dalam Al-Muwaththa, 2/992, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al- Adab Al-Mufrad hlm. 268).
Adalah Abdullah bin Az-Zubair jika mendengar suara halilintar, dia berhenti berbicara. Kemudian mengatakan:
سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ
"Maha Suci Rabb yang guruh bertasbih memujiNya, demikian pula para Malaikat. Mereka memujiNya karena takut padaNya."
Maksudnya, Abdullah ini ketika mendengar suara halilintar, ia langsung menghentikan pembicaraannya dengan orang lain. Dan membaca ayat pada surat Ar-Ra'd ayat 13 ini.
Ali, Ibnu Abbas, dan mayoritas mufassirin mengatakan bahwa "Ar-Ra'du" adalah nama Malaikat yang menyeret mendung.
Kemudian ada riwayat dari Abdullah bin Abbas, dia berkata:
أَقْبَلَتْ يَهُودُ إِلَى النَّبِيِّ ، فَقَالُوا : يَا أَبَا الْقَاسِمِ، أَخْبِرْنَا عَنْ الرَّعْدِ مَا هُوَ؟، قَالَ: ((مَلَكٌ مِنْ الْمَلَائِكَةِ مُوَكَّلْ بِالسَّحَابِ، مَعَهُ مَخَارِيقُ مِنْ نَارٍ يَسُوقُ بِهَا السَّحَابَ حَيْثُ شَاءَ اللَّهُ، فَقَالُوا: فَمَا هَذَا الصَّوْتُ الَّذِي نَسْمَعُ ؟ قَالَ: زَجْرُهُ بِالسَّحَابِ إِذَا زَجَرَهُ حَتَّى يَنْتَهِيَ إِلَى حَيْثُ أُمِرَ، قَالُوا: صَدَقْتَ فَأَخْبِرْنَا عَمَّا حَرَّمَ إِسْرَائِيلُ عَلَى نَفْسِهِ؟ قَالَ: ((اشْتَكَى عِرْقَ النَّسَاء فَلَمْ يَجِدْ شَيْئًا يُلَائِمُهُ إِلَّا لُحُومَ الْإِبِلِ وَأَلْبَانَهَا، فَلِذَلِكَ حَرَّمَهَا))، قَالُوا: صَدَقْتَ.
Orang-orang Yahudi mendatangi Rasulullah dan berkata: "Wahai Abu Al-Qasim, ceritakan kepada kami apakah halilintar itu?!' Beliau menjawab: 'Itu adalah satu Malaikat yang ditugaskan (mengatur) awan, bersamanya ada angin dari api untuk menggiring awan sesuai kehendak Allah.' Mereka bertanya: 'Lalu dari mana asal suara (halilintar) yang kita dengar itu?' Beliau menjawab: 'Itu suara Malaikat saat menggiring awan, ia menggiringnya ke tempat yang diperintahkan oleh Allah. Mereka berkata: 'Engkau benar, lalu ceritakan kepada kami tentang yang diharamkan Isra`il terhadap dirinya sendiri. Beliau menjawab: 'Ya (Ya'qub) menderita penyakit encok tetapi tidak mendapati sesuatu yang cocok baginya, yang ada hanyalah daging unta dan susunya, karena itulah beliau mengharamkannya. Mereka berkata: 'Engkau benar." (HR. Ahmad, 1/274, dan At-Tirmidzi, no. 3117, dishahihkan Al-Albani, lihat Ash- Shahihah, no. 1872. (M)).
Syaikh Majdi bin Abdul Wahhab Al Ahmad
Post a Comment for "Doa Ketika Mendengar Petir, Halilintar Atau Guruh"
Santun dalam berkomentar, cermin pribadi anda