Bolehkan Merayakan Tahun Baru Islam?
Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah mengatakan,
ليس من السنة أن تحدث عيدا لدخوله أو نعتاد التهاني ببلوغه
"Membuat perayaan dan membiasakan ucapan selamat ketika pergantian tahun Islam bukanlah tindakan yang selaras dengan sunnah (ajaran agama) [adh-Dhiya al-Lami' hlm. 702].
Syaikh Abdul Aziz alu asy-Syaikh hafizhahullah mengatakan,
أما الاحتفال بالعام الهجري، أو الاحتفال بحدث الهجرة، فهذا أمر لم يسبقنا إليه السابقون الأولون الذين هاجروا وعرفوا أحدث الهجرة وتطورها. لم يفعلوا شيئا من ذلك لأنه هذا الحدث قوى الإيمان في قلوبهم ، هذا أثره عليهم أما أنهم أحدثوا احتفالاً أو خطبا أو تحدثا فهذا أمر لم يكن فإذا كان الصديق وعمر وعثمان وعلي ومن قبلهم إمامهم سيد الأولين والآخرين لم يضيع لذلك حفلاً معينا ولا خطابة معينة، يدلنا على أن هذا أمر محدث، وأن الأولى بنا أن لا نفعل شيئًا من ذلك، بل إذا تذكرنا شكرنا الله على النعمة وقويت رغبتنا في الخير وشكرنا الله على نصر نبيه وإعلاء دينه، هذا هو المطلوب ونسأل الله لنا ولكم الإقتداء بهذا النبي، والتأسي به في أو قواله وأعماله، لتحقق المحبة الصادقة ( قل إن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ ) [ آل عمران : 31 ]
"Merayakan tahun baru Islam atau memperingati peristiwa hijrahnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam merupakan tindakan yang tidak diteladani dari as-sabiquna al-awwalun (para sahabat). Merekalah yang menjadi pelaku sejarah, mengenal peristiwa tersebut dan juga perkembangannya. Meskipun demikian, mereka tidak melakukan hal itu semua, karena dengan peristiwa itulah keimanan menancap kuat dalam hati mereka. Itulah pengaruh dari peristiwa tersebut pada diri mereka dan mereka tidak mengadakan perayaan, khutbah, atau pun ceramah.
Dengan begitu jika Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar, Utsman, Ali, dan pribadi sebelum mereka, imam dan sayyid generasi awal dan akhir, Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mengadakan, perayaan atau memperingati ceramah momen tertentu tersebut, untuk ini hal mengindikasikan pada kita bahwa hal itu semua adalah sesuatu yang direkayasa. Lebih utama jika kita tidak melakukan hal tersebut. Apabila kita merenungkan dengan baik, maka yang dituntut dari kita adalah bersyukur kepada Allah ta'ala atas nikmat yang diberikan-Nya ketika menolong Nabi dan berusaha menguatkan tekad untuk senantiasa berbuat baik.
Kami memohon kepada Allah agar kita dapat meneladani Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam setiap perkataan dan perbuatan beliau sehingga kecintaan yang benar dan tulus terealisasi dalam diri kita. Allah ta'ala berfirman,
"Katakanlah, "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu, Dan Allah Maha pengampun lagi Mahapenyayang" [Ali Imran: 31].
Tim Belajar Tauhid
Post a Comment for "Bolehkan Merayakan Tahun Baru Islam?"
Santun dalam berkomentar, cermin pribadi anda