Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Itu Tauhid? Dan Kapan Seseorang Dikatakan Telah Bertauhid?

Apa Itu Tauhid?

بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله و الصلاة والسلام على رسول الله نبينا محمد و على اله و صحبه و سلّم تسليما كثيرا أما بعد
Tauhid berasal dari
وَحَّدَ - يُوَحِّدُ - تَوْحِيْدًا
artinya menjadikan sesuatu itu satu .
جعل شئ واحدا
menjadikan sesuatu itu hanya satu saja.

Sedangkan menurut istilah syar'i maka tauhid adalah
إفراد الله تعالى بما يختص به من الألوهية والربوبية والأسماء والصفات
Yaitu mengesankan Allah subhanahu wa ta'ala terhadap sesuatu yang itu hanya khusus bagi Allah subhanahu wa ta'ala berupa uluhiyah (yaitu peribadatan), rububiyah (ketuhanan), dan asma wa sifat.

Itulah 3 hal, 3 hak Allah subhanahu wa ta'ala yang sudah wajib kita esakan di dalamnya, yaitu tentang uluhiyah / peribadatan Allah subhanahu wa ta'ala, tentang rububiyah / ketuhanan Allah berupa penciptaan, pemberi rizki, pengatur, yang menghidupkan dan mematikan, dan asma' wa sifat / nama dan sifat-sifat Allah subhanahu wa ta'ala. Inilah hak Allah yang wajib kita tunaikan dan wajib kita esakan.

Oleh sebab itu kita jelaskan tadi bahwasanya makna tauhid adalah mengesakan Allah subhanahu wa ta'ala terhadap hal yang khusus tadi, yang 3 tadi. Sehingga tidak boleh seorang pun dari makhluk itu kita sekutukan dengan Allah subhanahu wa ta'ala, kita serikatkan, kita ikutkan terhadap hal-hal yang khusus bagi Allah subhanahu wa ta'ala, meskipun makhluk tersebut memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah subhanahu wa ta'ala, entah itu malaikat, atau para Rasul, atau orang-orang Sholeh, semuanya tidak berhak memiliki 3 hak yang khusus bagi Allah subhanahu wa ta'ala.

Kemudian, saudara saudariku yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta'ala Perlu kita ketahui bahwasanya tauhid tidak akan tegak dalam diri seseorang melainkan setelah seseorang tersebut melakukan 3 hal: 

1) Iqrar fil qalb, meyakini dalam hati, menetapkan dalam hati bahwasanya Allah itu esa, Allah pemberi rizki, Allah yang wajib / yang hak untuk diibadahi, Allah yang memiliki asma'ul Husna / nama yang baik dan sifat yang mulia. Ini yang pertama kita harus yakini.
 
2) kita ucapkan dengan perkataan, dengan lisan kita yaitu berupa takrir, ketika kita yakini dalam hati maka kita ucakan yaitu kalimat syahadat. أشهد أن لا إله إلاّ الله
 
3) Al-'Amal bil Jawarih / Beramal dengan anggota badan, konsekuensi dari keyakinan dalam hati, perkataan dengan lisan, ada konsekuensi yaitu amal ibadah. Oleh sebab itu Syekh Muhammad at-Tamimi dalam kitabnya Kasyfusy Syubhat mengatakan :
لا خلاف أن التوحيد لابد أن يكون بالقلب و اللسان و العمل
Tidak ada perselisihan di kalangan para ulama bahwasanya yang disebut tauhid itu harus ada keyakinan dalam hati, harus ada ungkapan ikrar i'lan, pengungkapan dan harus ada amal.
فإن اختل من هذه شيء لم يكون الرجل مسلما
Apabila 3 hal ini tidak ada dalam diri seseorang (salah satu dari 3 hal ini tidak ada / terluput) maka dia tidak bisa disebut sebagai Muslim

Karena seorang Muslim tidak mungkin dia mengucapkan syahadat tapi hatinya mengingkari. Tidak mungkin ketika hatinya meyakini, dia sudah mengucapkan syahadat أشهد أن لا إله إلاّ الله kemudian dia meninggalkan ibadah, ini tidak mungkin. Oleh karena itu 3 unsur ini harus ada dalam diri seorang Muslim.

Adapun keberadaan kalimat tauhid dalam al-Qur'an dan Sunnah, ini sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta'ala dalam surat al-Isra' ayat 46, Allah Mengatakan :
وَإِذَا ذَكَرْتَ رَبَّكَ فِي الْقُرْآنِ وَحْدَهُ وَلَّوْا عَلَىٰ أَدْبَارِهِمْ نُفُورًا
" Dan apabila engkau wahai Muhammad menyebutkan tuhanmu saja / wahdah / dan Allah saja untuk diibadahi dalam al-Qur'an, mereka berpaling ke belakang, melarikan diri, benci.

Ada kalimat وحده di sini, menunjukkan sumber dari atau dasar dari Kalimat tauhid itu sendiri. Itu yang pertama yang kedua adalah firman Allah subhanahu wa ta'ala dalam surat al-Ghafir Allah subhanahu wa ta'ala Mengatakan :
ذَٰلِكُم بِأَنَّهُ إِذَا دُعِيَ اللَّهُ وَحْدَهُ كَفَرْتُمْ وَإِن يُشْرَكْ بِهِ تُؤْمِنُوا
" Yang demikian itu karena sesungguhnya kalian ketika diajak agar mengibadahi Allah saja (agar Allah saja yang diibadahi) kalian ingkar (Ada kalimat وحده ) dan ketika Allah diserikatkan kalian percaya"

Juga firman Allah subhanahu wa ta'ala tentang Nabi Ibrahim dalam surat al-Mumtahanah, Allah Berfirman :
وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّىٰ تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ
" Dan telah nampak antara kami dan kalian permusuhan dan pertentangan selamanya sehingga sampai kalian beriman kepada Allah (وحده) saja"

Itu kalimat-kalimat yang ada dalam al-Qur'an yang menunjukkan sumber atau asas kalimat tauhid itu sendiri. Juga firman Allah subhanahu wa ta'ala :
وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ
" Dan tuhan kalian adalah tuhan yang satu"

Wallahu 'alam bissawab.

Ustadz Aziz Shodiq, S.Sy  


Post a Comment for "Apa Itu Tauhid? Dan Kapan Seseorang Dikatakan Telah Bertauhid?"