Macam-Macam Mubah & Ringkasan Al Ahkam At Taklifiyyah (Ushul Fiqih #22)
Program Belajar Syariah
Ushul Fiqih #22
Macam-Macam Mubah & Ringkasan Al Ahkam At Taklifiyyah
Ustadz Sirajul Yani, M.H.I
بسم الله الØمد لله والصلاة والسلام على رسول لله وعلى آله وأصØبه ومن تبعهم بإØسان إلى يوم الدين وبعد.
Ikhwani fillah 'Azzaiyallahu waiyyaakum Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang macam macam mubah dan ringkasan apa yang telah kita pelajari dari Al-ahkam Attaklifiyah
Mubah dibagi 2 macam:
1. Ibahatun Syar'iyyah
Apa² yang dibolehkan oleh nas syar'i.
Contohnya : Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala Ø£Øلت لكم بهيمة الأنعام
Aku halalkan hewan hewan ternak " (Al-maidah:1). 2. Ibahatun aqliyyah
Apa² yang tidak ada dalil yang menunjukkan mubah atau haramnya hal tersebut.
Contohnya ; memakan buah buahan, sayuran dan segala bentuk Muamalah.
Adapun ringkasan dari apa yang telah kita pelajari pada Al-ahkam Attaklifiyah ada 5 hukum Taklifiyah
1. Wajib
2. Mustahab
3. Haram
4. Makruh
5. Mubah
Wajib : apa apa yang diwajibkan oleh syari'at untuk mengerjakannya dengan perintah yang kuat.
Mustahab : apa apa yang diperintahkan oleh syari'at untuk mengerjakan perbuatan tersebut tidak dengan kuat.
Haram : Apa apa yang dilarang oleh syari'at untuk mengerjakannya dengan larangan yang kuat.
Makruh : Apa apa yang dilarang oleh syari'at untuk mengerjakannya dengan larangan tidak kuat.
Mubah : Apa apa yang diberikan pilihan kepada yang dibebani syari'at untuk mengerjakannya atau meninggalkannya.
Adapun hasil atau buah dari mengetahui mengerjakan hukum yang 5 tersebut:
Hukum wajib :
Dia akan mendapatkan pahala jika dilakukan dengan niat dan berhak mendapatkan iqob bagi siapa yang meninggalkannya.
Mustahab :
Dia akan mendapatkan ganjaran dari perbuatannya karena niat dan tidak diiqob jika dia tidak mengerjakannya.
Haram :
Ia akan mendapatkan ganjaran bagi siapa yang meninggalkannya karena niat dan berhak mendapatkan iqob bagi siapa yang mengerjakannya.
Makruh :
Diakan diberikan ganjaran bagi yang meninggalkannya karena niat dan tidak di iqob hukuman bagi yang mengerjakannya, akan tetapi tercela.
Mubah :
Jika perbuatan tersebut diniatkan kebaikan maka diakan mendapatkan kebaikan, mendapatkan pahala, dan diniatkan atau tujuannya untuk sesuatu yang haram maka dia akan mendapatkan apa yang dia niatkan.
Adapun nama² dari hukum tersebut :
Wajib nama lainnya Al fardhu.
Sunnah, mustahab, Tathawu', naflu, Attha'ah, alqurbah.
Haram, Almahzur, lamamnu', Alma'shiah dst.
Makruh: makruh, dicela, dibenci.
Mubah, halal, boleh dst
Adapun bentuk² yang menunjukkan hukum² tersebut masing-masing memiliki bentuk seperti
Wajib :
Fiil amr yang menunjukkan perintah dan juga
Fiil mudhori' yang ada lam amr ada lam yang menunjukkan perintah terdapat disana lafadz faradhoh difardhokan, diwajibkan dst.
Sunnah
Pada hukum Sunnah
Itu setiap apa² yang diperintahkan dan memiliki qorinah penjelas yang memalingkan hukum tersebut dari wajib ke sunnah dan jelas bahwasanya Perbuatan itu sunnah dan lain seterusnya.
Haram
Larangan yang tidak ada qorinah atau penjelas yang menunjukkan hal tersebut makruh dan jelas dikatakan haram dan juga ada ancaman pada perbuatan tersebut juga tercela bagi yang mengerjakannya dst.
Makruh :
Terdapat lafadz Kariha (dibenci), dimakruhkan dan juga terdapat lafadz la taf'al (jangan kamu kerjakan) dengan terdapat qorinah/ penjelas yang memalingkan hukum haram menjadi makruh
Mubah :
Terdapat padanya lafadz ahalla (dihalalkan)
La junaha (tidak ada dosa), la haroj (tdk mengapa).
Kemudian syari'at diam pada suatu perbuatan tidak ada perintah dan larangan maka ini menunjukkan hukum mubah.
Wallahu Ta'ala a'lam InsyaAllah kita akan lanjutkan pada pertemuan yang akan datang pada ahkam Alwadh'iyah
وصلى الله على نبينا Ù…Øمد وآخر دعوانا عن الØمدلله رب العالمين
NB:Dilarang mengubah audio dan isi materi atau memindahkannya tanpa mencantumkan sumber.
Post a Comment for "Macam-Macam Mubah & Ringkasan Al Ahkam At Taklifiyyah (Ushul Fiqih #22)"
Santun dalam berkomentar, cermin pribadi anda