Macam-Macam Najis (Madzi dan Wadi) 02 (Fiqih Ibadah #6)
![Macam-Macam Najis (Madzi dan Wadi) 02 Macam-Macam Najis (Madzi dan Wadi) 02](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9XyemQ1MYvcPy_zloZWW-aTO0peEDqyue8A969v0i1uyNZKE-SAjlhGEaURPJTIZfkjc2KFuUAuX0PfOy0SoQWR1F5Ln60NVMKd_Wck01Q4BoaIVy4_DqJbBFRlUyLRbjbgYi74tegzk/s640/Fiqih+6.jpg)
Fiqih Ibadah #6
Ustadz Sirajul Yani, M.H.I
Macam-Macam Najis (Madzi dan Wadi) 02
بسم الله الرحمن الرحيم الحمد الله و الصلاة و السلام على رسول الله و على اله و اصحابه و من تبعهم بإحسان الى يوم الدين، امّا بعد
Kita lanjutkan kembali, masih dalam pembahasan ath-Thaharoh. Pembahasan kali ini kita lanjutkan macam-macam an-Najasah (sesuatu yang najis). Sudah kita jelaskan pada pertemuan yang lalu, diantara an-Najasah atau sesuatu yang najis adalah air kencing dan tinja. Cara membersihkannya jika terkena pada sandal, ujung pakaian ataupun tanah.
Kita lanjutkan di antara an-Najasah atau sesuatu yang najis adalah yang kedua al-Madzi. Al-Madzi adalah air yang berwarna putih bening lengket dia keluar ketika seseorang memikirkan perkara-perkara jima' atau dia keluar ketika seseorang bercumbu dengan istrinya atau bisa disebabkan karena penyakit atau Karena suhu dingin yang sangat, dan dia tidak keluar dengan terpancar dan juga tidak keluar dengan hangat, dan kadang-kadang seseorang tidak merasakan keluarnya air madzi ini. Dan air madzi ini keluar bagi laki-laki dan perempuan, akan tetapi di kalangan wanita yang sering keluar. Dan para ulama sepakat atas kenajisan madzi.
Maka seseorang jika keluar air madzi nya hendaklah ia mencuci kemaluannya dan hendaklah dia berwudhu ketika hendak salat dan dia mencuci pada bagian yang terkena pada badan dan memercikkannya dengan air pada pakaian yang terkena. Dalilnya sebagaimana hadits dari Ali radhiallahu Anhu bahwasanya Beliau pernah berkata :
كُنْتُ رَجُلًا مَذَّاءً فَجَعَلْتُ أَغْتَسِلُ حَتَّى تَشَقَّقَ ظَهْرِي فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ ذُكِرَ لَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَفْعَلْ إِذَا رَأَيْتَ الْمَذْيَ فَاغْسِلْ ذَكَرَكَ وَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ فَإِذَا فَضَخْتَ الْمَاءَ فَاغْتَسِلْ
"saya adalah seorang yang sering keluar air madzi, maka aku selalu mandi sehingga punggungku terasa mau pecah. Maka karena itu saya sampaikan hal tersebut kepada Nabi shalallahu alaihi wasallam atau disampaikan kepada beliau, maka Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda 'jangan kamu lakukan hal itu. Apabila kamu melihat madzi maka basuhlah kemaluanmu kemudian berwudhulah l seperti kamu berwudhu untuk mengerjakan salat. Apabila kamu mengeluarkan air mani maka mandilah.' " (HR Abu Daud)
Dan juga dalam hadis al-Miqdad bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wassallam pernah bersabda :
لِيَغْسِلْ ذَكَرَهُ وَأُنْثَيَيْهِ
"Maka hendaklah dia membasuh kemaluan nya dan kedua biji kemaluannya" (HR Abu Daud)
Begitu juga hadits dari Sahl bin hunaif beliau berkata :
كُنْتُ أَلْقَى مِنْ الْمَذْيِ شِدَّةً وَكُنْتُ أُكْثِرُ مِنْ الِاغْتِسَالِ فَسَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ إِنَّمَا يُجْزِيكَ مِنْ ذَلِكَ الْوُضُوءُ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَكَيْفَ بِمَا يُصِيبُ ثَوْبِي مِنْهُ قَالَ يَكْفِيكَ بِأَنْ تَأْخُذَ كَفًّا مِنْ مَاءٍ فَتَنْضَحَ بِهَا مِنْ ثَوْبِكَ حَيْثُ تَرَى أَنَّهُ أَصَابَهُ
"Saya selalu mengeluarkan madzi, karena itu saya selalu mandi maka saya bertanya kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam tentang hal tersebut kemudian beliau menjawab 'sesungguhnya cukup bagimu berwudhu dari hal tersebut'. Aku bertanya kembali 'Wahai Rasulullah, lalu bagaimana dengan madzi yang mengenai pakaianku?'. Beliau menjawab 'Cukuplah kamu ambil air sepenuh telapak tanganmu lalu percikkanlah pada bagian pakaian yang kamu ketahui terkena madzi padanya'." (HR Abu Daud)
Kemudian yang ketiga diantara apa-apa yang najis yaitu al-Wadi yaitu air yang putih kental keluar setelah air kencing dan Wadi ini termasuk sesuatu yang najis, sebagaimana hadis dari Ibnu Abbas radhiallahu Anhu al-Mani, al-Wadi, al-Madzi. Berkata Ibnu Abbas :
المني الودي المذي اما المني فهو الذي منه الغسل واما الودي والمذي فقال يغسل ذكرك او مذكيرك وتوضأ وضوءك للصلاه
"Al-Mani, al-Wadi, al-Madzi. Adapun Mani maka wajib baginya untuk mandi. Adapun jika keluar air Wadi dan Madzi maka beliau mengatakan, Maka cucilah kemaluanmu atau kemaluan-kemaluanmu dan berwudhulah wudhu untuk shalat.
Dan berkata Syaikh bin baaza rahimahullah :
غسل الأنثيين خاص بالمذي دون الودي
"Mencuci kedua biji kemaluan ini terkhusus jika keluar air madzinya. Adapun jika keluar air Wadi maka tidak.
Semoga bermanfaat
و صلى الله على نبينا محمد و اخر دعوانا الحمد الله رب العالمين
Soal Evauasi: Sebutkan cara membersihkan madzi!
NB:Dilarang mengubah audio dan isi materi dan memindahkannya tanpa mencantumkan sumber.
Post a Comment for "Macam-Macam Najis (Madzi dan Wadi) 02 (Fiqih Ibadah #6)"
Santun dalam berkomentar, cermin pribadi anda